Mandala Purwanagara, Kabuyutan Sunda di Jawa Tengah | Bloggerest Sumedang

Header Ads

Mandala Purwanagara, Kabuyutan Sunda di Jawa Tengah

Mandala Purwanagara adalah Mandala atau Kabuyutan bagi Urang Sunda. Keberadaannya disebutkan dalam Naskah Sunda Kuno (NSK). Demikian pendapat Undang A Darsa. Mandala ini termasuk dalam daftar Kabuyutan atau Kemandalaan di Tatar Pasundan.

Jika Anda menelusuri Time Lime atau Garis waktu di wikipedia, akan mendapatkan Kerajaan Purwanagara. Mandala atau Kerajaan Purwanagara adalah bagian sejarah tatar Pasundan.

Sumber naskah Sunda kuno abad ke-16, Carita Parahyangan mencatat bahwa raja Sunda yang bernama Sang Rakeyan Darmasiksa atau dikenal dengan nama Prabu Darmasiksa, merupakan pendiri lembaga pendidikan di tatar Sunda pada masa itu. Lembaganya diberi nama Sanghyang Binayapanti, sedangkan kompleks pendidikannya disebut Kabuyutan atau Mandala.

Istilah Mandala menunjukkan terpengaruh agama Budha. Brangkali ini merupakan perubahan nama dari "Kabuyutan" atau kedua istilah itu digunakan untuk menunjukkan hal yang sama yaitu tempat suci sekaligus tempat menuntut ilmu keagamaan.

Peta Kerajaan Sunda-Galuh, Sumber: wikipedia

Purwanegara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Purwanegara terletak di sebelah barat dari Kabupaten Banjarnegara. Jarak Kecamatan Purwanegara dari pusat Kabupaten Banjarnegara adalah sekitar 17 kilometer. Luas wilayahnya 7.387 hekate² dan jumlah penduduknya sebanyak 66.695 Jiwa. Kecamatan Purwanegara terdiri atas 16 Desa. Pusat pemerintaha Kecamatan Purwanegara berada di Purwonegoro, Purwanegara, Banjarnegara.

Lokasi Mandala Purwanagara
Kerajaan Galuh berbatasan Langsung dengan Kerajaan Mataram Kuno (Hindu). Peta seperti di bawah ini :


Sebagaimana tercatat dalam Naskah Carita Parahyangan, Raja Mataram Hindu adalah Rakai Sanjaya (732 – 746 M). Sanjaya adalah Keturunan Galuh, putera Bratasenawa (Sang Sena) atau cucu dari Wretikandayun (Pendiri Galuh). Sanjaya sering disebut sebagai Rakai Mataram. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya adalah raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Tengah (atau lazim disebut Kerajaan Mataram Kuno).

Sanjaya adalah Raja pertama yang menyatukan Kerajaan Sunda dan Galuh menjadi satu kerajaan. Kemudian Sunda-Galuh terpisah lagi dan menyatu kembali oleh Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi.

Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika jejak Kerajaan Galuh tersebar di Jawa tengah. Bahkan, penulis memperkirakan bahwa pusat kerajaan Galuh pada awal sejarahnya berada di kawasan pegunungan Dieng Jawa Tengah. Ibukota Kerajaan Galuh terus berpindah-pindah hingga ke perbatasan Jawa Barat bagian Timur yaitu di Kawali Kabupaten Ciamis.


Makna Politik Mandala

Dalam pengertian historis, sosial dan politik, istilah "mandala" juga digunakan untuk menunjukkan formasi politik tradisional Asia Tenggara (seperti federasi kerajaan atau negara-negara yang dilecehkan). Ini diadopsi oleh para sejarawan Barat abad ke-20 dari wacana politik India kuno sebagai sarana untuk menghindari istilah 'negara' dalam pengertian konvensional. Tidak hanya negara-negara Asia Tenggara yang tidak sesuai dengan pandangan Cina dan Eropa tentang negara yang ditetapkan secara teritorial dengan perbatasan tetap dan aparatur birokrasi, tetapi mereka berbeda jauh dalam arah yang berlawanan: pemerintahan didefinisikan oleh pusatnya daripada batas-batasnya, dan itu bisa tersusun dari banyak pemerintahan jajahan lainnya tanpa mengalami integrasi administratif. Kerajaan seperti Bagan, Ayutthaya, Champa, Khmer, Sriwijaya dan Majapahit dikenal sebagai "mandala" dalam pengertian ini

"Rajamandala" (atau "Raja-mandala"; lingkaran negara) dirumuskan oleh penulis India Kautilya dalam karyanya tentang politik, Arthashastra (ditulis antara abad ke-4 dan abad ke-2 SM). Ini menggambarkan lingkaran negara sahabat dan musuh yang mengelilingi negara raja.

Referensi
=======
- National Geograhphic.co.id
- Wacana.co., "Kerajaan Mataram; Wangsa Sanjaya dan Syailendra" Diakses 22 April 2018.
Diberdayakan oleh Blogger.